BANGKA TENGAH- Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar Workshop Bahasa Isyarat bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sebagai wujud peningkatan kemampuan komunikasi tenaga pendidik melayani penyandang disabilitas dan tercapainya inklusi sosial melalui sektor pendidikan. Jumat (9/5/2025).
Diketahui, berdasarkan data yang dirilis Dindik Kabupaten Bateng, saat ini ada sebanyak 74 ABK yang tersebar di 35 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bangka Tengah.
Eva Algafry, Ketua TP-PKK Kabupaten Bangka Tengah, sekaligus Bunda PAUD Bangka Tengah mengatakan, pelatihan ini sangat penting guna mendorong peran aktif para tenaga pendidik PAUD dalam mendukung pembelajaran inklusif, khususnya bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Kami mengajak para Bunda PAUD di Bangka Tengah untuk terlibat langsung karena saat ini sistem pembelajaran sudah bersifat inklusi, termasuk di tingkat PAUD yang juga memiliki peserta didik ABK,” ujarnya.
Dikatakan Eva Algafry, hingga saat ini kita mengajak Bunda-bunda PAUD yang ada di Bangka Tengah untuk ikut terlibat aktif membantu pemerintah, dalam sistem pembelajaran inklusi yang berada di PAUD.
“Tadi kita sudah belajar dengan Ibu Indah, guru dari SLB Koba dan kita berharap akan ada kegiatan lain juga yang mana intinya kita ingin membantu para guru PAUD agar bisa membantu juga anak-anak ABK di sekolahnya masing-masing,” tuturnya.
Sementara, Plt. Kepala Dindik Bateng, Pangihutan Sihombing mengungkapkan, dengan diadakan workshop bahasa isyarat, kedepan guru-guru PAUD nemiliki kompetensi dasar untuk menangani anak-anak ABK yang ada di sekolah-sekolah di Kabupaten Bangka Tengah.
“Setelah mengikuti workshop, para guru PAUD ini dapat menyampaikan kembali kepada teman-teman dan masyarakat yang ada di sekitar sekolah, terkait dengan penggunaan-penggunaan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan anak-anak ataupun masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam berbicara,” jelasnya.
Plt. Dindik Bateng menjelaskan, pasca diadakan workshop bahasa isyarat, kedepan pihaknya akan menggelar pelatihan yang terus berkelanjutan sebagai wujud kepedulian dan perhatian terhadap tenaga pendidik dan ABK di Kabupaten Bateng.
“Seperti yang kita ketahui bersama, kedepannya guru-guru TK, SD dan SMP akan kita pikirkan bagaimana konsep melatih mereka untuk memiliki kompetensi dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Bangka Tengah,” pungkasnya.