Beredar Video di WhatsApp: Bocah 7 Tahun di Bangka Tengah Diduga Jadi Korban Malpraktik Kegiatan Khitan Massal Bupati Algafry

Berita Utama1681 Dilihat

BANGKA TENGAH- Seorang bocah berinisiaL HI (7) warga Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah diduga menjadi korban malapraktik usai mengikuti sunat massal ceria yang diadakan oleh Bang Ayi Peduli.

Peristiwa memilukan ditunjukan oleh sebuah video berdurasi 55 detik yang menampilkan kondisi alat vital sang anak yang diduga gagal saat melakukan khitan.

Dalam video tersebut menyebutkan jika sang anak kondisinya seperti tak sunat, namun sudah ada bagian yang terpotong. Sementara suara pria dewasa yang berada dalam video tersebut pun menyebutkan jika kegiatan sunatan masal itu seperti dikerjakan oleh orang tidak mengerti tata cara penyunatan.

Dirinya pun sangat menyayangkan sang anak seperti dijadikan bahan praktek oleh oknum yang tidak profesional.

“Lah sunat macem lom sunat aben, kira e misal orang dak pacak menyunat, jangan disuruh nyunat. Budak jangan dibuat jadi bahan praktek, macem ni kan jadi nyiksa budak, cemane kire-kire ikak ni. Men dak pacak nyunat mending sekolah agik lah, atau jangan begawe mecemtu. Kurang ajar kan,” mengutip suara dari rekaman video tersebut.

Berdasarkan informasi yang didapat oleh media ini, jika Senin kemarin anak tersebut sudah dibawa ke puskesmas. Kemudian pihak puskesmas menganjurkan untuk datang ke dokter praktek yang berada di Desa Lubuk setempat.

Kemudian setelah menemui dokter, dilakukan pemeriksaan dan diminta untuk menunggu hingga sembuh baru dilakukan tindakan medis atau khitan ulang.

Kondisi tersebut membuat sang anak merasakan sakit sejak pertama kali di khitan dan terkadang sampai menangis karena menahan rasa sakit tersebut.

Atas kejadian itu, kondisi alat vital anak pun bengkak, sempat berwarna biru lebam dan mengeluarkan cairan serta darah.

Diketahui, kegiatan Khitan Massal Ceria merupakan program dari Bang Ayi Peduli dengan bersinergi dengan pihak kecamatan, Dinas Kesehatan Bateng, RSUD Drs. H. Abu Hanifah, Baznas Bateng, Puskesmas se-Bangka Tengah. Kegiatan tersebut diduga menggunakan dana APBD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *